Senin, 14 Desember 2020

Singapura Buka Jalur Perjalanan Khusus Buat Pebisnis, Pejabat Dari Semua Negara

Singapura malam hari

Singapura - Singapura akan mengawali jalur perjalanan baru untuk golongan tertentu. Pebisnis, pejabat pemerintah dan traveler 'bernilai ekonomi tinggi' dari semua negara bakal diperbolehkan tiba ke negara tersebut tanpa karantina untuk masa inap jangka pendek.

Mereka akan tinggal di kepraktisan khusus yang dibangun khusus di erat bandara. Di kemudahan itu, para pebisnis, pejabat atau traveler tadi mampu berjumpa dengan sobat mereka di Singapura dan tinggal selama 14 hari di sana tanpa khawatir tertular virus Corona.

Mengutip pemberitaan Channel News Asia, kebijakan gres itu diumumkan Menteri Perdagangan dan Industri Chan Chun Sing memberitahu pada Selasa (15/12/2020).

Aplikasi untuk jalur perjalanan ini akan dibuka pada pertengahan Januari 2021, dan Singapura menginginkan traveler pertama tiba mulai paruh kedua Januari.

"Perjalanan global, khususnya perjalanan bisnis global sudah sangat dipengaruhi oleh perlunya tindakan karantina, dan banyak orang di banyak sekali negara tidak sanggup berjumpa satu sama lain untuk acara bisnis, kata Chan.

"Idenya merupakan biar usahawan tiba ke Singapura untuk rentang waktu 14 hari. Selama 14 hari ini, mereka akan menjalani investigasi medis terencana yang diharapkan untuk menampilkan jaminan bahwa mereka aman dan juga untuk memperlihatkan jaminan terhadap teman konferensi bahwa mereka aman," ungkapnya.

Selama tinggal di Singapura para pebisnis, pejabat dan traveler ini akan ditempatkan dalam kepraktisan khusus, menjalani pengujian berkala .

Traveler mesti tetap dalam golongan perjalanan yang sudah diumumkan sebelumnya yang terdiri dari hingga lima turis dalam kemudahan terpisah, dan tidak diizinkan untuk berbaur dengan turis lain. Mereka juga harus mematuhi semua langkah-langkah manajemen keselamatan nasional yang berlaku, dan memakai Trace Together dan Safe Entry.

Di kepraktisan terpisah, para turis akan sanggup menjalankan konferensi dengan hadirin setempat dan dengan kalangan turis lainnya dengan tindakan administrasi yang aman untuk memisahkan turis jalur perjalanan terpisah dari individu lain.

"Misalnya, sementara traveler akan diizinkan untuk berjumpa dengan hadirin setempat, akan ada pembatas dari lantai ke langit-langit yang memisahkan pelancong dari pengunjung setempat," tambah kementerian tersebut.

Traveler juga harus memperlihatkan tes PCR COVID-19 negatif yang valid sebelum meninggalkan negara asalnya, dan mengerjakan tes PCR lagi setelah tiba di Singapura.

Selama di Singapura, mereka akan mengikuti tes cepat antigen pada hari ke 3, 5, 7 dan 11 sesudah kedatangannya selama berada di Singapura.



Simak Video "Teruntuk kau yang #KangenSingapura "
[Gambas:Video 20detik]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pak Luhut, Tes Swab Ke Bali Kenapa Harus H-2?

Jakarta - Pemerintah memperlihatkan syarat traveler mesti melakukan tes PCR H-2 keberangkatan ke Bali kalau naik pesawat. Hal ini mempunyai...